Mandoa Setelah Pulang dari Perjalanan jauh atau pulang dari
safar.
Dalam sahih bukhari ada bab: attho'am 'indal qudum.
Dalam bhs arabnya:
(كتاب الجهاد والسير ، باب الطعام عند القدوم )
artinya: dalam kitab jihad dan perjalanan, ada bab: memberi makan tatkala baru pulang.
(كتاب الجهاد والسير ، باب الطعام عند القدوم )
artinya: dalam kitab jihad dan perjalanan, ada bab: memberi makan tatkala baru pulang.
atau terjemahan bebasnya: mengundang org makan2
ketempat kita, sebagai bentuk kesyukuran bahwa kita telah kembali dari
perjalanan dg selamat.
Dalam sunan an-Nasa-i juga ada judul bab yg hampir
mirip dg bab yg di sahih Bukhari, yaitu
باب الإطعام عند القدوم من السفر
artinya: bab yg menjelaskan ttg sunnahnya membuat acara makan2 setelah pulang dari safar.
باب الإطعام عند القدوم من السفر
artinya: bab yg menjelaskan ttg sunnahnya membuat acara makan2 setelah pulang dari safar.
Misalnya ketika pulang dari haji, atau pulang dari
rantau, maka jangan lupa
ngundang2 kawan2 utk makan2 karena itu sunnah :), biar mereka juga bisa ikut merasakan kebahagiaan kita yg telah pulang dengan selamat hiks.
Acara spt ini dinamakan dlm islam dinamakan dg pergi
makan makanan naqi'ah (نقيعة). Na-qi-'ah ya, baca
yg beneeer ! dan bukan 'aqiqah, apalagi nikah, itu mah beda lagi. Hiks.
Imam
Bukhari, penyusun kitab hadis yg paling akurat, selain ahli hadis, dia juga
seorang yang bisa dibilang ahli fikih. Pengelompokkan hadis-hadis yang dalam
sahih Bukhari ke dalam judul kitab dan bab-bab fikih adalah bukti bahwa beliau juga
memiliki ruh seorang ahli fikih.
Kalau
seandainya kita bertemu dengan hadis sahih dan pengen tau, kira-kira apa ya
maksud hadis itu dari sudut pandang fikih, maka kita bisa menemukan jawabannya
dg membuka hadis bukhari.
Salah
satunya adalah masalah kebolehan mengundang orang2 utk makan-makan ketika kita
baru pulang dari perjalanan jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar