Kalau ada yang mengatakan baitullah maka yg langsung terbayang dalam pikiran kita adalah ka’bah, bangunan mulia yang ada di Mekah.
Namun demikian, sebagian orang juga
menamakan masjid dengan sebutan baitullah atau rumah Allah, seperti ucapan
mereka: kita harus masuk masjid dalam keadaan suci dan menjaga adab-adab islami
di dalamnya, karena masjid adalah tempat yang mulia, dia addalah rumah Allah
atau baitullah.
بيت (bait) artinya rumah dan الله bacaannya Allah.
Sekarang pertanyaannya, apakah perbedaan baitullah
yang bernama mesjid dengan baitullah yang bernama ka’bah?
Kalau kita sholat dirumah, maka bolehkah kita
menghadapkan wajah ke arah mesjid saja, karena dia pada hakekatnya juga bisa
dikatakan sebagai rumah Allah atau baitullah?
Jawabannya: tentu saja perbedaannya besar sekali,
membangun ka’bah sebagai rumah Allah di tempatnya yang sekarang, Mekah adalah atas
keinginan Allah, sedangkan mendirikan mesjid sebagai rumah Allah di tempatnya
yang sekarang, itu adalah inisiatif manusia, baik didirikan di tengah kota atau
dekat pusat keramaian atau di mall, itu semua adalah atas ikhtiar manusia.
Itu tidak masalah, yang menjadi masalah adalah karena
keinginan manusia harus tunduk kepada keinginan Allah maka semua mesjid-mesjid
yang dibangun oleh manusia harus mengarah ke arah ka’bah, kalau tidak maka
sholatnya tidak sah.
Dimanapun kita sholat maka tidak boleh menjadikan
mesjid sebagai kiblat walaupun dia juga bisa dikatakan baitullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar