Kemudian si wali datang ke imam Sufyan
ats-Tsauri dan bertanya. Imam berkata: lalu apa masalahnya?
(ما بأس من هذه؟)
Coba kita pikir dg kepala dingin, si fulan telah menikah lalu tidur dg wanita lain (secara tdk sengaja) maka apakah dia harus menceraikan istrinya yg pertama gara2 itu?!
(ما بأس من هذه؟)
Coba kita pikir dg kepala dingin, si fulan telah menikah lalu tidur dg wanita lain (secara tdk sengaja) maka apakah dia harus menceraikan istrinya yg pertama gara2 itu?!
Imam ats-Tsauri melanjutkan, kasus yg
persis sama spt ini juga pernah terjadi di zaman Muawiyah, lalu diutuslah
seseorg utk menanyai Imam Ali.
Imam Ali berkata: apakah kamu utusan
dari Muawiyah? jujur saja, kasus spt ini sebelumnya tdk pernah terjadi ditempat
kami (Medinah) , namun saya berpendapat bahwa: pertama, masing2 calon menantu
harus py rumah sendiri2 yg letaknya saling berjauhan dan yg kedua, calon
menantu boleh mengambil istrinya yg sah dan mereka tdk diberi hukuman apa2 atas
kesalahan mereka itu.
Org yg hadir pada diam semua mendengar
penjelasan imam Sufyan yg memang seorg ahli hadis dan byk hafal kisah2 para
sahabat nabi.
Imam Abu hanifah juga diam dan
menyimak, lalu mereka menoleh kpdnya..eeh apa nih liat2? itu kan sdh dijawab
oleh imam Sufyan.
Lalu Mis'ar (muridnya imam Sufyan)
bertanya kpd imam abu Hanifah, ya riit, seandainya engkau mempunyai jawaban
lain wahai imam abu hanifah.
Imam abu hanifah berkata... (dan saya
lebih cendrung dg pendapat yg akan di berikan oleh imam abu hanifah ini)
Imam abu
hanifah berkata: saya tdk bisa memutuskannya secara lsg, tetapi coba bawa ke
sini dua org calon menantumu itu!
Setelah mereka datang, imam Abu hanifah bertanya kpd mereka berdua: hei kalian, apakah kalian suka dg pr yg semalam, yg sebenarnya bukan istri kalian?
ya, kami suka dg mereka.
Siapa nama istri kalian yg sebenarnya? mereka berdua menjawab: si fulanah binti fulan.
Okay, sekarang coba ucapkan bahwa so fulanah binti fulan saya talak, lalu mereka berduanya mentalak istri2 mereka yg sebenarnya.
Kemudian imam Abu Hanifah lsg membaca khutbah nikah dan menikahkan mereka dg wanita yg semalam mereka tiduri, lalu imam Abu Hanifah berkata: tolong buat pesta perkawinan sekali lagi utk pernikahan mereka yg kedua ini.
Setelah mereka datang, imam Abu hanifah bertanya kpd mereka berdua: hei kalian, apakah kalian suka dg pr yg semalam, yg sebenarnya bukan istri kalian?
ya, kami suka dg mereka.
Siapa nama istri kalian yg sebenarnya? mereka berdua menjawab: si fulanah binti fulan.
Okay, sekarang coba ucapkan bahwa so fulanah binti fulan saya talak, lalu mereka berduanya mentalak istri2 mereka yg sebenarnya.
Kemudian imam Abu Hanifah lsg membaca khutbah nikah dan menikahkan mereka dg wanita yg semalam mereka tiduri, lalu imam Abu Hanifah berkata: tolong buat pesta perkawinan sekali lagi utk pernikahan mereka yg kedua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar